
Mengenal Diri Lebih Dalam: Asesmen Diagnostik untuk Optimalkan Potensi
Awal tahun ajaran baru 2024/2025 menjadi momentum yang paling ditunggu bagi seluruh siswa dan guru MTs Surya Buana. Tahun ajaran baru 2024/2025 dimulai sejak pertengahan bulan Juli dan menjadi momen awal untuk mengenal karakter seluruh siswa baru serta siswa angkatan kelas 8 dan 9. Senin, 15 Juli 2024, seluruh siswa MTs Surya Buana mengikuti kegiatan Asesmen Diagnostik yang dilaksanakan oleh Divisi Bimbingan dan Konseling beserta Wakil Kepala Bidang Kurikulum dengan tujuan untuk mengenal karakter siswa-siswi MTs Surya Buana.
Asesmen diagnostik ini diusulkan sebagai bentuk dari implementasi kurikulum merdeka dengan tujuan mengenal karakter belajar dari seluruh siswa sebelum mereka mulai aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Asesmen ini akan membantu seluruh guru MTs Surya Buana dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sebab setiap siswa MTs Surya Buana memiliki karakter dan keunikan yang berbeda. Dengan adanya asesmen ini pula bapak/ibu guru akan lebih mudah untuk menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi proses belajar siswa ke depan.
Asesmen diagnostik ini memiliki beberapa jenis asesmen yang berfokus pada asesmen nonkognitif. Asemen yang digunakan berupa beberapa alat tes psikologi mencakup asesmen tipe gaya belajar, asesmen tipe kecerdasan, asesmen minat, dan asesmen tipe kepribadian siswa yang tujuannya untuk mengungkap karakter siswa-siswi MTs Surya Buana. Alat ungkap yang digunakan ini diadministrasikan secara langsung oleh Ibu Jihan Safitri, S.Psi. selaku guru Bimbingan Konseling (BK) MTs Surya Buana Malang. Penggunaan alat ungkap karakter dengan 4 jenis asesmen tersebut dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan diagnostik kecenderungan pola interaksi siswa dan pola siswa belajar. Asesmen ini dilakukan dengan menggunakan kertas agar memudahkan siswa dalam mengerjakan setiap instrumen yang diberikan karena ini merupakan tahun pertama penerapan asesmen diagnostik bagi seluruh siswa-siswi MTs Surya Buana.
Beberapa jenis asesmen yang dilakukan ini juga mempertimbangkan 4 jenis layanan BK di sekolah, yaitu belajar, sosial, individu, dan karir. Empat jenis asesmen ini memberikan hasil rekapan yang cukup lengkap dalam mengungkap karakter siswa-siswi MTs Surya Buana. Karakter yang diungkap harapannya bisa membantu seluruh wali siswa dan guru untuk mengenal putra-putrinya serta membantu siswa untuk mengenal dirinya secara lebih menyeluruh.
Berdasarkan hasil asesmen tersebut, sebanyak 55% siswa-siswi dari kelas 7, 8, dan 9 memiliki tipe belajar kinestetik. Tipe ini merupakan tipe belajar yang individunya menyenangi proses pembelajaran dengan mengandalkan gerak motorik sebagai cara untuk menerima informasi dan pengetahuan. Selanjutnya, 25% dari siswa-siswi lain memiliki tipe belajar auditori. Tipe ini merupakan tipe belajar bagi individu yang menyenangi proses pembelajaran dengan berfokus pada penggunaan indra pendengaran. 15% siswa lain memiliki tipe belajar visual. Pada tipe belajar ini, individu cenderung menyenangani proses pembelajaran yang berfokus pada penggunaan indra penglihatan. 15% siswa lain memiliki gabungan dari 3 maupun 2 tipe belajar yang menandakan dalam belajar mereka bisa menerima informasi dengan berbagai penggunaan alat indra dan motoriknya.
Hasil lain berkaitan dengan kepribadian siswa hampir 65% dari siswa MTs Surya Buana memiliki kecenderungan mudah dalam bersosialisasi, membangun relasi pertemanan, dan berinteraksi sosial. 35% lainnya memiliki kecenderungan pendiam dan lebih suka menyendiri dibanding bersosialisasi. Hasil ini menandakan bahwa karakter antarremaja memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sebagai orangtua di sekolah maupun di rumah, hasil ini bisa menjadi gambaran bagaimana pola perilaku siswa dalam menyelesaikan masalah, menghadapi kondisi social, serta cara melakukan pendekatan dengan siswa. Perbedaan karakter ini menunjukkan banyaknya variasi individu dalam menghadapi sebuah kondisi. Tujuan asesemen ini tak lain adalah mengenal lebih dalam minat hingga bakat siswa. Guru BK MTs memfasilitasi dengan menggunakan alat tes penunjang. Hasil dari minat dan bakat siswa ini juga bervariasi. Oleh sebab itu, berdasarkan asesmen tersebut guru BK juga membuatkan rekap hasil melalui google spreetsheet beserta deskripsi karakter siswa. Hasilnya dibagikan kepada seluruh wali kelas dan orang tua sekaligus dijelaskan secara klasikal kepada siswa guna memahami karakter diri mereka. Dari hasil tersebut, bapak/ibu guru memiliki gambaran dan strategi dalam menghadapi karakter antarsiswa dalam proses berlangsungnya pembelajaran. (Jihan Safitri)