
Juara 1 Vlog Se-Jawa Timur: Prestasi Membanggakan dari Siswa Matsasurba
Lagi-lagi siswa MTs Surya Buana membawa harum nama MTs Surya Buana dengan menyabet juara 1 di kancah Jawa Timur. Rizqia Jameela Permana, siswa kelas 8C MTs Surya Buana, menyabet Juara 1 Lomba Vlog MTs Tingkat Jawa Timur Tahun 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Jawa Timur dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Ekspo Literasi Madrasah (X-Lima). Lomba ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan berbahasa, meningkatkan kesadaran dan cinta bahasa Indonesia, serta memupuk rasa percaya diri dalam berbicara di depan umum. Lomba ini merupakan cabang perorangan.
Lomba vlog kali ini mengangkat tema umum “Membumikan Bahasa Indonesia, Memperkuat Identitas Bangsa”. Para peserta juga diberikan beberapa tema khusus dan tema yang diangkat pada vlog Ririz kali ini, yakni “Bahasa Gaul dan Bahasa Baku: Menjaga Keseimbangan dalam Era Modern”. Menariknya lagi, melalui subtema yang dipilih peserta diwajibkan memasukkan muatan Moderasi Beragama. Hal itu menjadi tantangan bagi para peserta untuk pandai-pandai mengolah konten bahasa yang berkaitan dengan Moderasi Beragama. Para peserta diberikan kesempatan untuk mengunggah karya masing-masing melalui akun Instagram dan google drive selama 8 Oktober–10 November 2024 dengan durasi 3–5 menit.
Ririz mengangkat vlog dengan judul “Mengapa Kita Harus Menyeimbangkan Bahasa Gaul dan Bahasa Baku”. Vlog ini diawali dengan perkenalan nama lengkap dan asal terlebih dahulu. Tak lupa tagline “Cerdas Berliterasi, Berkarakter Islami” khas Matsasurba ini turut digaungkan dalam konten. Pada bagian isi, Ririz mengawali dengan fenomena yang belakangan ini terjadi di masyarakat bahwa bahasa baku kerap kali digunakan oleh generasi muda dan dikhawatirkan akan menggerus bahasa baku. Ia juga memberikan contoh penggunaan bahasa baku pada situasi formal, seperti presentasi dan bahasa baku saat berbicara sehari-hari. Ia menjadi pemeran utamanya. Selanjutnya, Ririz memaparkan beberapa perbedaan antara bahasa gaul dan bahasa baku beserta penggunaannya. Ia juga memerankan contoh ketidaktepatan penggunaan bahasa baku pada rapat OSIS, sepertinya adanya kata ciyus, banget, sorry, dan lain sebagainya saat berbicara, lalu juga ketidaktepatan penggunaan bahasa gaul gaul saat berbicara dengan teman dekat. Sebelum penutup, Ia juga memberikan tips cara menyeimbangkan penggunaan bahasa gaul dan bahasa baku. Tak lupa pada bagian penutup, Ririz menyampaikan kalimat “Dengan Bulan Bahasa Jawa Timur 2024, kita bisa membumikan bahasa Indonesia dan memperkuat identitas bangsa”.
Puncak acara dilaksanakan pada Sabtu, 16 November 2024 di Malang Creative Center. Nama Ririz dipanggil sebagai peraih juara pertama dalam lomba kali ini. Dengan bangga, ia maju ke atas panggung dan menerima medali, sertifikat, dan uang pembinaan. (Fika Aghnia Rahma)