
Bukan Cuma Belajar di Kelas: Siswa Matsasurba Praktik Langsung di Edupark UMM
Apakah yang pertama kali kamu pikirkan ketika mendengar kata ‘profesi’? Kebanyakan dari kita pasti berpikir bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang kerap dikaitkan dengan perusahaan, pemerintahan, atau pekerjaan-pekerjaan ‘besar’ lainnya. Namun, seringkali kita kurang memperhatikan usaha-usaha kecil di sekitar kita. Perlu kalian ketahui, bahwa profesi sebenarnya bisa saja dimulai dari hal-hal kecil yang kalian tekuni terus menerus. Maka dari itu, MTs Surya Buana berinisiatif untuk mengenalkan kepada siswanya terhadap variasi profesi di masa kini melalui kegiatan Outing Class bertema “Eksplorasi Profesi Berbasis Literasi” yang bertujuan untuk mengubah pandangan siswa terhadap apa sejatinya profesi itu.
Selasa, 5 November 2024, seluruh siswa kelas 8C berkunjung ke Edupark UMM yang terletak di Jalan Karyawiguna, tepatnya di daerah Babatan, Tegalgondo. Para siswa berkumpul di lokasi pukul 08.00 pagi. Dipandu oleh bapak Jun selaku pihak pendamping dari Edupark UMM, para siswa dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelas masing-masing. Kedua kelompok diarahkan menuju tujuan awal yang berbeda pula.
Lokasi yang pertama kali dikunjungi adalah Unit Bakery. Di sana, para siswa menyimak materi terkait proses pembuatan roti, dilanjutkan dengan kegiatan membuat dan menghias roti bersama-sama. Ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir kegagalan saat membuat adonan roti. Kita perlu memastikan apakah adonan tidak terlalu lembek atau terlalu keras, mengecek apakah ragi yang akan digunakan masih aktif, serta disarankan juga untuk menggunakan tepung berprotein tinggi agar adonan terasa lebih lembut dan membuat pertumbuhan ragi lebih baik. Profesi yang dapat ditemui di sana adalah profesi baker yang memiliki tugas utama memproduksi roti dan kue untuk dikonsumsi.
Seusai berkunjung ke Unit Bakery, siswa diarahkan menuju Unit Jamur Konsumsi. Di unit ini, mereka akan berkenalan dengan profesi petani jamur. Siswa mendapatkan penjelasan mengenai berbagai jenis jamur yang dapat diolah menjadi bahan pangan, contohnya jamur tiram, jamur kuping dan jamur lingzhi. Selain itu, dipaparkan pula ciri-ciri jamur yang beracun, yakni adanya rongga pada batang jamur, memiliki lingkaran cincin, hingga dapat mengubah warna benda-benda tertentu. Selain itu, para siswa juga ditunjukkan bagaimana cara membudidayakan jamur. Dengan bahan-bahan seperti serbuk kayu, spora jamur, dan tepung kentang yang dikemas dalam wadah plastik yang disebut baglog, seseorang sudah bisa bertani jamur sendiri. Jangan lupa untuk menyirami jamur yang telah ditanam kurang lebih dua kali sehari dengan porsi air yang sedikit.
Beralih ke Unit Hidroponik, siswa diajak untuk mempraktikkan bagaimana cara menanam tumbuhan melalui metode hidroponik. Untuk menanam menggunakan metode hidroponik, dibutuhkan media berupa rockwool atau spons yang sudah dibasahi dan diisi dengan benih tanaman. Media tersebut lantas dimasukkan kedalam pot khusus yang disebut netpot. Apabila tanaman sudah mulai bertumbuh, tanaman harus diletakkan ke dalam pipa berlubang yang sudah diisi dengan larutan nutrisi. Adapun tanaman yang biasa ditanam menggunakan metode ini antara lain selada, sawi, dan tomat. Untuk profesi yang dapat kita temui di sini adalah petani sayur.
Tidak berhenti sampai disitu saja, perjalanan masih berlanjut ke Unit Laboratorium Nata de Coco. Siswa menyimak proses pembuatan nata de coco yang dijelaskan sedetail mungkin oleh pemandu di sana. Limbah semua jenis air kelapa, bahkan air buah apa pun dapat digunakan untuk membuat nata ini, loh! Caranya adalah dengan mencampurkan air buah dengan gula dan cuka, lalu menambahkan pupuk ZA sambil direbus hingga mendidih. Selanjutnya, mencampurkan larutan fermentasi dengan bakteri Acetobacter Cylinum, lalu dituang ke dalam nampan datar dan ditutup dengan koran. Jangan lupa untuk mengikatnya menggunakan karet agar tertutup rapat. Diamkan larutan fermentasi tersebut selama satu minggu. Setelah nata de coco mengental, perlu direndam semalaman terlebih dulu untuk menghilangkan zat-zat fermentasi. Terakhir, kita dapat merebus dan memberinya gula sebelum disajikan. Profesi yang dikenalkan melalui unit ini adalah pekerja laboratorium pangan.
Selepas mempelajari proses panjang dari pembuatan nata de coco, sampailah para siswa ke unit tanaman hias untuk menjelajahi lebih lanjut profesi petani perkebunan. Unit ini sangat menyegarkan kala dipandang karena dipenuhi dengan variasi tanaman hijau. Di sini ditunjukkan berbagai jenis tanaman hias, seperti tanaman sri rezeki, anggrek, mawar, gelombang cinta, dan lidah mertua. Ada juga tanaman yang tumbuh di perkebunan, contohnya stroberi, seledri, dan pohon cokelat. Dijabarkan pula bagaimana cara merawat tanaman-tanaman tersebut agar tetap sehat dan segar. Di unit ini para siswa juga mendapatkan oleh-oleh berupa tanaman hias atau seledri yang masih kecil.
Berikutnya, para siswa menuju ke Unit Perikanan untuk mempelajari profesi peternak ikan. Di lokasi diterangkan bagaimana cara membudidayakan ikan berdasarkan jenisnya. Ada banyak sekali jenis ikan yang dapat diamati, mulai dari ikan koi, lele, hingga lobster pun ada. Dikenalkan juga bahan alami yang umum digunakan untuk memberi pakan ikan. Ikan dapat diberi pakan menggunakan pelet, cacing sutra, jentik nyamuk, dan lain sebagainya. Di akhir penjelasan, para siswa diizinkan untuk memberi makan dan bermain bersama ikan-ikan di kolam.
Unit terakhir yang dikunjungi oleh siswa kelas 8C ini adalah Unit Peternakan. Sesuai dengan nama unitnya, maka profesi yang akan ditunjukkan kali ini adalah profesi peternak. Hal menarik dari unit ini adalah siswa diajak untuk memberi makan hewan ternak menggunakan rumput-rumputan. Dituturkan bahwa ada lebih dari 35 hewan ternak di lokasi peternakan yang terdiri dari domba, kambing, dan sapi. Hewan ternak di sini sudah jinak, sehingga para siswa dapat bermain dengan mereka tanpa rasa takut.
Pada akhir kegiatan, diselenggarakan kuis oleh pak Jun selaku pihak pendamping mengenai materi-materi yang telah disampaikan selama kunjungan ke berbagai unit. Disediakan juga doorprize untuk siswa yang dapat menjawab secara lengkap dan tepat. Dibagikan juga lembar kerja siswa (LKPD) untuk mengevaluasi pemahaman siswa kelas 8C setelah melaksanakan Outing Class. Kegiatan berlangsung dengan amat tertib dan menumbuhkan rasa gembira di hati para siswa. Harapannya, dengan diadakannya kegiatan Outing Class ke Edupark UMM ini, seluruh siswa dapat mengeksplorasi lebih banyak profesi untuk dijadikan pilihan hidupnya kelak. (Nabila Amalia Zahrafani)