MTs Surya Buana memperingati kegiatan Isramikraj Nabi Muhammad saw 1445 H dengan menyelenggarakan acara. Ada dua rangkaian acara inti yang dilaksanakan, yakni menyimak ceramah yang diisi oleh Ustaz Fatih Ihsani, guru Bahasa Arab MTs Surya Buana dan lomba mereview film Hafalan Salat Delisa, Kamis (8/2/2024).
Menyimak Ceramah Peringatan Isramikraj
Setelah melaksanakan salat duha, siswa dan siswi MTs Surya Buana berkumpul di musala lantai 2 untuk menyimak ceramah dari ustaz Fatih. Adapun ceramah tersebut berisi tentang Rasulullah saw yang menerima perintah dari Allah Swt secara langsung berkaitan dengan ibadah salat lima waktu. Ustaz Fatih menceritakan dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dalam waktu satu malam mulai dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, lalu melanjutkan perjalanan hingga melewati langit ke-7 menuju sidratul muntaha. Ustaz Fatih juga menyampaikan proses ketika Nabi Muhammad saw bertemu dengan beberapa Nabi pada langit-langit yang dilewati, salah satunya di langit ketiga ketika Nabi Muhammad saw bertemu dengan Nabi Yusuf as. Melalui ceramah yang disimak para siswa, diharapkan kualitas ibadah salat mereka dapat lebih tertib dan khusyu.
Mengulas Film Hafalan Salat Delisa
Setelah melaksanakan salat zuhur berjamaah, para siswa diputarkan sebuah film karya berjudul Hafalan Salat Delisa yang disutradarai oleh Sony Gaokasak. Film ini diangkat dari novel karya Tere Liye. Siswa putra menonton di lantai 2, sementara siswi putri menonton di lantai 1. Film ini menceritakan tentang peristiwa tsunami Aceh tahun 20024 di mana terdapat seorang anak yang bernama Delisa, gadis kecil yang tinggal di pesisir pantai Aceh. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Delisa sangat mencintai abi dan uminya meskipun abinya bekerja di kapal perusahaan minyak yang membuat mereka mesti jarang bersua.
Konflik dari film ini muncul ketika Delisa akan bersiap-siap untuk mengikuti ujian praktik salat bersama uminya, lalu terjadi gempa yang dahsyat. Delisa yang khusyuk dalam salat tidak menyadari teriakan umi dan orang-orang yang ketakutan saat mendengar tsunami akan datang. Tsunami menghantam dan memorak-morandakan wilayah mereka. Singkat cerita, Delisa berhasil selamat, tetapi Umi dan kakak-kakaknya harus menghadap Allah Swt. Mulai dari sini penonton akan diajak untuk mengarungi kisah perjalanan berat yang dialami Delisa setelah terjadinya tsunami hingga akhirnya ia berusaha bangkit kembali dan ikhlas menghadapi keadaan. Film ini sarat akan makna dan memberikan pesan moral yang baik.
Para siswa tampak antusias menonton film berdurasi 2 jam 30 menit tersebut. Sesekali mereka berteriak saat ada adegan yang membuncahkan emosi. Setelah selesai menonton, para siswa berdiskusi bersama kelompok yang sudah dibagi untuk mengulas film tersebut.
Hasil Lomba Mengulas Film Hafalan Salat Delisa
Hasil ulasan film para siswa sangat menarik dan bervariasi. Dari banyaknya karya siswa, ada tiga karya terbaik yang dipilih berdasarkan kriteria kelengkapan isi, kaidah penulisan, dan kreativitas desain. Berikut juara 1, 2, dan 3 lomba mengulas film Hafalan Salat Delisa.
Juara 1 (Asya Aisyah, Asyifa Indah, Aurelia Nindya, Azka Amira/Kelas 9C)
Juara 2 (Brina Aira, Amiratul Lathifah, Anisa Leanna, Chintya Putri/Kelas 7D)
Juara 3 (Alya’ Izdihar, Arina Nur Shadrina, Asrulita Sani, Aulia Naysa/Kelas 8B)
(Fika Aghnia Rahma)