Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan siswa di dalam kelas saja, tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan lebih banyak lagi. Selain itu, siswa juga bisa melakukan penyegaraan sehingga tidak merasa jenuh ketika pembelajaran. Outing Class merupakan perwujudan dari kegiatan pembelajaran di luar kelas yang para siswa tidak lagi merasa jenuh dan dapat praktik secara langsung. 

MTs Surya Buana melaksanakan program Outing Class ini satu kali setiap semester. Kegiatan ini bertujuan agar mendekatkan siswa dengan lingkungan, mempermudah pemahaman materi dengan melihat realita sesungguhnya, dan menambahkan wawasan ilmu pengetahuan siswa. Program ini juga dilakukan setiap kelas dengan tema yang berbeda-beda sesuai dengan materi yang terdapat pada tiap kelas. Kegiatan ini dapat terlaksana juga berkat kerja sama dengan paguyuban orang tua siswa yang menentukan lokasi yang cocok untuk kegiatan outing class.

Selasa, 5 Maret 2024, kelas 8A MTs Surya Buana melaksanakan kegiatan Outing Class ke Museum Mpu Purwa dan Museum Musik Indonesia yang berlokasi di Perumahan Griya Santa, Jalan Soekarno Hatta No. 210 Blok B, Malang, Jawa Timur. Outing Class kali ini berbeda dari sebelumnya karena ada dua lokasi yang akan dikunjungi. 

Para siswa berkumpul di Museum Musik Indonesia pukul 09.00 WIB untuk melakukan briefing terlebih dahulu. Setelah melakukan briefing mereka memasuki Museum Musik Indonesia dan disambut hangat dengan pemilik museum tersebut. Pertama kali masuk, para siswa dibuat terpukau dengan album-album lama sekitar era 1900-an dan berbagai macam alat musik tradisional dari berbagai daerah. Pada sesi pertama, siswa diajak untuk berdiskusi terkait sejarah musik yang ada di Indonesia dimulai dari band-band lokal yang terinspirasi dari band-band barat. Selanjutnya, seiring jalannya waktu dan perkembangan zaman, banyak sekali perubahan yang ada dalam dunia musik ini. Contohnya pada zaman dahulu jika ingin memutar sebuah musik harus menggunakan gramaphone dan lain sebagainya. Namun, sekarang hanya dengan menggunakan gawai, masyarakat dapat memutar sebuah lagu hanya dengan satu ketukan saja. 

Berlanjut pada sesi kedua, para siswa diajak untuk mengenali dan mencoba berbagai alat musik tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Di sini mereka diajari cara menggunakan  dan memainkan alat musik tersebut secara benar supaya nada yang dihasilkan enak untuk didengar. Ada banyak alat musik tradisional yang ada di museum ini, seperti Sasando, Angklung, Gendang, Gong, Kulintang, dan masih banyak lagi.

Setelah berkunjung ke Museum Musik Indonesia, para siswa berpindah ke lokasi  kedua, yaitu Museum Mpu Purwa. Sebelum masuk ke dalam museum ini, para siswa deberikan arahan oleh petugas terkait aturan-aturan yang harus di taati selama di museum ini karena di museum ini berisikan arca-arca yang sudah lama. Apabila aturan tersebut dilanggar dikhawatirkan akan merusak peninggalan sejarah tersebut. Selain berisikan arca-arca, siswa juga ditunjukkan sejarah candi yang ada di Kota Malang ini, seperti Candi Singosari. Dengan adanya dinding yang dihiasi gambar dan awal mula berdirinya Candi Singosari ini menjadikan siswa lebih mudah memahami sejarahnya.

Setelah selesai menjelajah dua museum, para siswa melanjutkan perjalanan ke Warung Lesehan Jogja untuk beristirahat dan makan bersama. Untuk menuju ke Warung Lesehan Jogja ini, mereka berjalan kaki dengan jarak 750 meter dan memakan waktu kurang lebih 10 menit. Namun, rasa lelah yang dirasakan setelah menjelajah yang dilakukan sejak pagi terbayarkan dengan makan bersama ini. Cerita menyenangkan hari ini menjadi momen berkesan dalam bena para siswa.

“Seandainya waktu yang diberi lebih lama untuk mengeksplorasi di Museum Musik Indonesia, pasti kegiatan akan lebih seru dan menyenangkan. Dengan koleksi album-album dan sejarahnya pasti saya akan nyaman di sini,” pungkas Adrian siswa kelas 8A. (Rafif Haziq Alfarizky/Kelas 8A)

 

?>