
Asesmen Psikologi Bantu Siswa Kelas 9 Pilih Jurusan yang Sesuai
Kelas 9 merupakan jenjang terakhir masa pembelajaran di fase sekolah menengah pertama. Pada jenjang ini, para siswa sudah harus memiliki berbagai pandangan mengenai pendidikan lanjutan setelah lulus dengan bidang pendidikan yang sesuai minat mereka. Perencanaan studi lanjut yang tepat akan menjadi bekal bagi para siswa kelas 9 dalam memilih dan menentukan langkah ke depan. Perencanaan ini tidak jauh dari kerja sama dengan guru bimbingan konseling (BK) dalam memahami bakat dan minat siswa untuk membuat susunan rencana pendidikan lanjut.
Perencanaan studi lanjut bagi peserta didik kelas 9 ini diwujudkan dengan adanya kerja sama antata MTs Surya Buana dengan Bimbingan Belajar Ruangguru cabang Klojen dalam bentuk asesmen psikologi untuk penjurusan siswa. Program kerja sama ini dilaksanakan pada Kamis, 22 Agustus 2024. Seluruh siswa kelas 9 dibagi menjadi 3 rombongan belajar untuk mengikuti asesmen tersebut. Asesmen tersebut merupakan asesmen minat bakat dan penjurusan bidang pendidikan bagi kelas 9 yang dilaksanakan secara online. Siswa/siswi menggunakan gawai mereka untuk mengisi setiap jenis asesmen yang diujikan untuk membantu mengenal keinginan, minat, dan kecondongan jurusan yang tepat bagi siswa saat masuk tingkat sekolah menengah atas nantinya.
Ruangguru cabang Klojen memberikan beberapa jenis asesmen untuk memunjukkan gambaran karakteristik kecondongan kemampuan siswa kelas 9 dalam beberapa bidang yang akan membantu dalam penjurusan nantinya. Asesmen minat dan kemampuan yang digunakan pada asesmen penjurusan ini terdiri atas beberapa jenis kemampuan, yaitu Tes Logika Induktif, Asesmen Kemampuan Numrikal, Asesmen Kemampuan Deduktif, Asesmen Kemampuan Spasial, Vebral Reasoning, dan Tes Minat. Asesmen ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam pengerjaan secara serius yang nantinya dapat membantu siswa menemukan minat dan kemampuannya lebih lengkap sesuai dengan diri mereka.
Tes Logika Dasar (TLD) merupakan alat ukur yang digunakan mengukur kapasitas individu dalam melihat pola, mengurutkan, dan menarik kesimpulan dari informasi yang diberikan. Alat tes ini dapat digolongkan sebagai alat tes aptitude, yaitu alat tes yang bertujuan untuk mengukur bakat individu dalam pemecahan masalah menggunakan informasi yang dimiliki. Tes ini terdiri dari tiga buah subtes, yaitu analogy, series completion, dan classification (Greeno, 1978; Glaser & Pellegrino, 1982). Secara jelas pada asesmen ini, anak kelas 9 akan berlatih kemampuan dalam memecahkan masalah berdasarkan logika berpikir yang seharusnya sudah dikuasai oleh remaja seusia mereka.
Tes kemampuan numerik merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kapasitas individu dalam melakukan pemecahan masalah yang membutuhkan pengolahan angka. Alat tes ini dapat digolongkan sebagai alat tes aptitude yang bertujuan untuk mengukur bakat individu dalam pengolahan angka. Tes ini terdiri dari tiga subtes, yaitu angka, aljabar, dan deret angka. Substansi dari tes ini adalah siswa kelas 9 harus bisa mengukur kemampuan secara numerik. Pastinya kemampuan ini juga bagian dari kemampuan dasar dalam berhitung bagi siswa.
Tes penalaran deduktif adalah tes yang digunakan untuk melihat seberapa mampu individu dalam menarik kesimpulan dari beberapa premis yang disajikan dalam bentuk kalimat berupa relational inference, proportional inference, dan syllogisms. Alat tes ini dapat digolongkan sebagai alat tes aptitude yang bertujuan untuk mengukur bakat individu dalam deductive reasoning. Pada asesmen ini siswa kelas 9 akan berhadapan dengan kemampuannya dalam menalar informasi berbentuk kalimat. Hal ini akan menggambarkan cara mereka menalar satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Tes kemampuan spasial adalah tes yang digunakan untuk mengukur penalaran yang mengacu pada kapasitas untuk menyelesaikan permasalahan spasial melalui penggunaan persepsi bentuk dua atau tiga dimensi untuk menerima dan memahami permasalahan (Maier, 1998). Alat tes ini dapat digolongkan sebagai alat tes aptitude yang bertujuan untuk mengukur bakat individu dalam spatial reasoning atau penalaran spasial. Asesmen lainnya, yaitu tes verbal reasoning yang merupakan tes untuk mengukur kemampuan individu dalam memahami kata-kata pada bacaan, menarik kesimpulan atau ide pokok dari teks bacaan, menginterpretasi jenis teks berbeda, serta membuat evaluasi dan aplikasi dari teks bacaan.
Pada asesmen terakhir diberikan tes minat yang merupakan tes untuk mengukur minat individu terhadap aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan mata pelajaran tertentu. Alat tes ini dapat digolongkan sebagai alat tes personality, yaitu alat tes yang bertujuan untuk mengukur karakteristik minat individu. Berdasarkan tes minat ini, Guru BK dapat memahami kecenderungan minat yang saat ini diinginkan oleh para siswa angkatan kelas 9 MTs Surya Buana. Tes ini bisa memberikan bantuan bagi siswa untuk melihat dari dasar kemampuan dan keinginan apakah memiliki keterkaitan untuk mendorong siswa menentukan bidang jurusan yang tepat saat studi lanjut.
Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh tim Ruangguru cabang Klojen, didapati beberapa informasi dari 51 siswa yang mengikuti asesmen terdapat 34 siswa memiliki kecenderungan dan kecocokan dalam pembelajaran yang berfokus pada ilmu pengetahuan sosial. Adapula 13 siswa memiliki kecenderungan cocok dalam pembelajaran berfokus pada ilmu pengetahuan alam dan 4 siswa yang memiliki kemampuan seimbang dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Berdasarkan hasil tersebut siswa memiliki hasil laporan mereka dalam bentuk file yang dijabarkan secara detail. Hasil ini juga dimiliki guru BK sebagai gambaran karakter siswa-siswi kelas 9 dan memberikan arahan rencana dan target dari tujuan studi lanjut siswa. (Jihan Safitri)